Australia Luncurkan Pesawat Terbang Elektrik Pertama

Alih-alih berfungsi sebagai alat ukur bahan bakar, sebuah panel memberitahu pilot tentang jumlah daya yang tersisa di baterai, dan perkiraan sisa waktu penerbangan, berdasarkan posisi tuas pengontrol.
Baterai diberi energi kembali sekitar satu jam oleh pengisi daya yang berbasis di lapangan terbang Jandakot.
Portlock mengklaim, pesawat elektrik ini akan membuktikan diri sebagai alternatif yang lebih aman dari pesawat bertenaga bahan bakar konvensional karena kesederhanaannya.
"Anda berurusan dengan 50 tahun teknologi mesin di pesawat terbang, sehingga kompleksitas menambah risiko terbang dan waktu yang dibutuhkan untuk belajar terbang," sebutnya.
Tapi meski terus membaik, baterai ini tetap terbatas dalam jumlah energi yang bisa mereka simpan.
Baterai di pesawat ini diperkirakan bisa bertahan selama sekitar 1000 jam terbang.

ABC News: Elicia Kennedy
Tapi biaya terbang dan perawatanyan jauh lebih murah.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya