Australia Luncurkan Pesawat Terbang Elektrik Pertama
Alih-alih berfungsi sebagai alat ukur bahan bakar, sebuah panel memberitahu pilot tentang jumlah daya yang tersisa di baterai, dan perkiraan sisa waktu penerbangan, berdasarkan posisi tuas pengontrol.
Baterai diberi energi kembali sekitar satu jam oleh pengisi daya yang berbasis di lapangan terbang Jandakot.
Portlock mengklaim, pesawat elektrik ini akan membuktikan diri sebagai alternatif yang lebih aman dari pesawat bertenaga bahan bakar konvensional karena kesederhanaannya.
"Anda berurusan dengan 50 tahun teknologi mesin di pesawat terbang, sehingga kompleksitas menambah risiko terbang dan waktu yang dibutuhkan untuk belajar terbang," sebutnya.
Tapi meski terus membaik, baterai ini tetap terbatas dalam jumlah energi yang bisa mereka simpan.
Baterai di pesawat ini diperkirakan bisa bertahan selama sekitar 1000 jam terbang.
Tapi biaya terbang dan perawatanyan jauh lebih murah.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata