Australia Makin Rasis di Tengah Wabah Virus Corona
"Warga dari semua latar belakang kini sedang menghadapi krisis ini. Tidak ada satu grup yang kemudian menjadi sasaran, kita harus bersama-sama mengalahkannya."
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison dalam pernyataan pers, kemarin sore (02/04), telah memuji komunitas China dalam berkontribusi memerangi COVID-19.
"Komunitas keturunan China di Australia telah melakukan hal yang luar biasa di awal saat virus corona mulai menyebar," ujarnya.
"Mereka telah menjadi contoh awal bagi kita, saat dampaknya sekarang sedang dirasakan dan kita telah ambil tindakan."
"Mereka menunjukkan kepada warga Australia bagaimana cara menghadapinya. Saya mengucapkan terima kasih banyak untuk contoh yang telah ditunjukkan di awal-awal," tambahnya.
Mengalami tambahan stress
Seorang psikolog dari University of Queensland, Dr Michael Thai, mengatakan tindakan rasis anti-warga Asia saat pandemi virus corona telah berpengaruh pada kesehatan mental warga keturunan Asia di Australia.
"Mereka alami tingkat stress yang berlipat ganda, baik dari tekanan yang dirasakan oleh kita semua, juga stress tambahan karena menjadi korban rasisme, dituduh sebagai pembawa virus corona ke sini," ujarnya.
"Mengatasi stress ini adalah hal yang sangat sulit dilakukan."
Dr Thai mengatakan warga keturuan Asia di Australia sebaiknya membangun jejaring sosial untuk dapat mengurangi dampak psikologis yang disebabkan oleh diskriminasi rasial.
Komisi Hak Asasi Manusia di Australia mengatakan satu dari empat orang yang melaporkan tindakan rasisme dalam dua bulan terakhir memiliki kaitan dengan pandemi virus corona
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Lukisan Aktivis
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia