Australia Masuki Fase Kalibrasi Pengendalian Inflasi, Tapi Bunga Bank Belum Turun

Australia Masuki Fase Kalibrasi Pengendalian Inflasi, Tapi Bunga Bank Belum Turun
Bank sentral Australia (RBA) memutuskan tidak menaikkan suku bunga dalam pertemuan bulan Agustus 2023 dan memilih bersikap "menunggu dan menilai" dampak dari kenaikan suku bunga sebelumnya. (AAP: Bianca De Marchi)

"Segalanya bergerak ke arah yang benar, tapi masih terlalu dini untuk menyatakan kemenangan," kata Gubernur Lowe.

Angka inflasi terbaru menunjukkan inflasi tahunan berada di 6 persen, dua kali lebih tinggi dari yang diinginkan RBA.

RBA berusaha menjaga inflasi rata-rata antara 2 dan 3 persen karena percaya bahwa tingkat inflasi yang optimal akan mendukung tingkat pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja secara berkelanjutan.

Mengingat bahwa inflasi berjalan pada tingkat tahunan sebesar 6 persen saat ini, banyak banyak hal yang perlu dilakukan.

Kabar baiknya adalah RBA memperkirakan inflasi akan turun lebih jauh lagi pada akhir tahun 2023.

Berdasarkan data saat ini, RBA memperkirakan inflasi tahunan akan turun menjadi 4,1 persen pada Desember, lalu turun menjadi 3,25 persen pada akhir tahun depan, dan mencapai kisaran target 2-3 persen pada akhir 2025.

"Saya tahu kondisi saat ini sulit, tapi yang terburuk sudah kita lewati," kata Gubernur Philip Lowe.

Mengapa RBA hanya menargetkan pemegang KPR?

Para pemegang kredit pemilik rumah (KPR) atau sering pula disebut pemegang hipotek mungkin merasa hanya mereka yang terdampak berat dengan tingginya bunga bank saat ini.

Australia memasuki fase baru dalam upaya melawan inflasi, setelah bank sentral Reserve Bank Australia (RBA) memutuskan tingkat suku bunga tetap pada angka 4,1 persen untuk dua bulan berturut-turut

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News