Australia Melakukan Persiapan Untuk Jadi Negara Bebas Kanker Leher Rahim di Tahun 2035
Stephanie Steer selalu melakukan pemeriksaan serviks secara teratur.
Tetapi hanya empat bulan setelah perempuan muda yang sehat dan aktif itu melakukan pemeriksaan terakhirnya, dia melihat beberapa perubahan di tubuhnya yang tidak bisa dia jelaskan.
Jadi, dia meminta dokter spesialis untuk memeriksanya.
"Untung saya melakukannya, karena para spesialis menemukan beberapa hal dan saya menjalani operasi darurat seminggu kemudian," kata Stephanie.
Mereka menemukan sejumlah besar sel abnormal, atau prakanker, di leher rahimnya.
Stephanie sekarang baik-baik saja, tetapi ia mengatakan deteksi dini adalah kuncinya.
"Jika saya memilih tidak mendeteksi sehingga keluhan itu tidak diobati, itu bisa menjadi masalah bertahun-tahun di mana ... saya bisa mati tanpa mengetahui penyebabnya."
Hampir semua kanker serviks atau leher rahim disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV).
Australia bertekad jadi negara bebas kanker serviks dalam hitungan beberapa tahun mendatang
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Jujur, Nova Arianto Kurang Puas Timnas U-17 Indonesia Imbang Melawan Australia
- Timnas U-17 Indonesia Lulus ke Piala Asia U-17 2025