Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
"Be reliable, sama tunjukkan … kalau kalian kerja bukan sekedar untuk kerja, tapi kalian juga peduli sama apa yang kalian kerjain," kata Puspa.
Dr. Angel Zhong, pakar keuangan dari RMIT University, mengatakan perusahaan sering kali memanfaatkan periode liburan untuk menguji calon karyawan tetap.
Salah satunya karena di saat lebih banyak orang yang berbelanja, karyawan lebih banyak menghadapi tekanan, termasuk menghadapi konsumen yang lebih banyak menuntut.
"Karyawan memiliki kesempatan untuk menunjukkan keandalan mereka dan kemampuan untuk menangani situasi penuh tekanan, yang dapat memberikan kesan positif bagi pemberi kerja," kata Angel.
Sisi lain dari 'Christmas casual'
Meskipun banyak manfaatnya, termasuk untuk mendapatkan uang tambahan dengan mudah, menjadi pekerja lepasan di musim liburan akhir tahun bukanlah hal yang selalu menyenangkan.
Dari pengalamannya saat pernah menjadi 'Christmas casual', Puspa mengatakan pekerjaannya bisa "melelahkan" saat bekerja di hari-hari dengan pengunjung yang sangat banyak.
Seperti saat 'Boxing Day' atau sehari setelah Natal dengan banyak toko yang menawarkan diskon besar-besaran.
"Line di dalam toko bisa sampai keluar dan mobilisasi masuk toko lebih susah … kondisi store juga lebih berantakan dari biasanya," kata Puspa.
Menjelang akhir tahun, biasanya banyak warga Australia memilih mengambil cuti panjang
- Lukisan Aktivis
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing