Australia Menemukan Inovasi Perawatan Luka Bakar Setelah Tragedi Bom Bali
Mereka mempersiapkan kedatangan lebih dari 70 korban, banyak di antaranya dengan luka kritis yang mengancam jiwa.
Dr Brian Spain, yang membantu mengoordinasikan kedatangan mereka selama tiga hari, mengatakan, "saya sama sekali belum pernah melihat seperti ini."
Ia mengaku untuk sesaat, mereka kewalahan.
"Tapi kemudian, menyadari jika saya memiliki tim yang hebat… kami tahu bisa melakukannya, satu per satu."
Dr Brian mengatakan rumah sakit memiliki waktu 26 jam untuk mempersiapkan gelombang pertama pasien, sejak bom meledak.
"Kami membawa ahli bedah luka bakar dan salah satu trainee dari Adelaide, jadi kami memiliki tim yang sangat bagus di sini untuk melakukan prosedur dan memberi saran untuk perawatan terbaik," katanya.
"Saat semua orang merasa sangat terpengaruh oleh tragedi cedera yang dialami, sampai hari ini ada juga rasa bangga yang mendalam di antara staf [jika mereka dapat membantu] ... mereka adalah bagian dari aksi tanggap luar biasa [tidak hanya] untuk rumah sakit tetapi atas nama bangsa untuk merawat para korban."
Saat Angkatan Udara Australia mengirimkan puluhan pasien ke rumah sakit, staf kesehatan berpacu untuk menstabilkan kondisi pasien yang terluka dan memulangkan mereka ke negara bagian masing-masing untuk perawatan lebih lanjut."
Serangkaian bom yang meledak di Bali telah mengubah Australia untuk menanggapi situasi darurat, terutama dalam perawatan luka bakar
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu