Australia Menemukan Inovasi Perawatan Luka Bakar Setelah Tragedi Bom Bali

Australia Menemukan Inovasi Perawatan Luka Bakar Setelah Tragedi Bom Bali
Warga Australia yang tewas terbanyak akibat serangan teror terjadi saat bom Bali. (Reuters: Darren Whiteside)

"Saya masih ingat berjalan menaiki tanjakan [pesawat] Hercules dan melihat itu penuh dengan tumpukan tandu orang-orang yang terluka parah," kata Dr Brian.

"Korban luka bakar lainnya benar-benar [ditumpuk] tiga di atas tandu militer."

Inovasi untuk atasi luka bakar

Puluhan pasien yang selamat dari bom Bali mengalami luka bakar tingkat tiga yang parah hingga ke lapisan kulit mereka, merusak ujung saraf dan mengancam organ vital lainnya.

Dr Fiona Wood, spesialis luka bakar ternama, bersama dengan timnya di Rumah Sakit Royal Perth, membantu menyelamatkan 28 pasien menggunakan teknik inovatifnya yang dikenal sebagai "spray-on skin".

Teknologi pertama di dunia ini memungkinkan sel-sel kulit sehat untuk dibiakkan dan disemprotkan ke luka sehingga bisa mengurangi bekas luka bakar secara permanen.

"Ini jadi membuka cakrawala kita soal perawatan luka bakar]," kata Dr Wood.

"Masyarakat memahami tingkat keparahan dan sifat dari luka bakar, sehingga dimulailah program yang juga didukung oleh masyarakat."

Dr Fiona dinobatkan sebagai Australian of the Year pada tahun 2005 setelah membantu korban dengan luka bakar.

Serangkaian bom yang meledak di Bali telah mengubah Australia untuk menanggapi situasi darurat, terutama dalam perawatan luka bakar

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News