Australia Menggelar Kegiatan Bertatapan Mata Selama Satu Menit

"Ada banyak manfaat luar biasa saat kita melakukan kontak mata," jelas Peter Sharp dari Liberator International.
"Perbedaan antara individu mulai memudar dan masing-masing mendapatkan sensasi yang mendalam, seolah Anda pernah kenal lama orang tersebut," kata Sharp.
Salah satu peserta lainnya adalah Ashwani Jain, asal India yang baru pertama kalinya mengunjungi Perth. Ia duduk berhadapan dengan Ainslie Kounis.
"Ini adalah pengalaman yang baik bagi saya," kata Jain.
Sementara bagi Kounis pengalamannya telah "menempatkan dirinya di ruang publik, menjadi seseorang yang tak tahu apa-apa, tetapi melakukan kontak dengan orang yang benar-benar asing baginya."
"Hanya melihat dari hati ke hati tanpa mengatakan apa-apa," jelas Kounis.
Kegiatan yang digagas Liberator Internasional seperti interaksi sosial demi kebaikan, sebagian lewat tarian, dirancang untuk memecahkan masalah yang dihadapi saat ini, saat orang tidak lagi saling berinteraksi.
Tujuan kegiatan menatap orang asing adalah jawaban untuk dunia modern, dimana informasi video, teks dan suara telah memenuhi ruang publik. Karenanya, keheningan menjadi kunci.
Mungkin terdengar aneh, tetapi sejumlah orang tampak duduk saling berhadapan sambil menatap mata masing-masing. Kegiatan ini digelar di Perth, dan
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia