Australia Mengurangi Penerimaan Pengungsi di Tengah Pandemi COVID-19

Para aktivis masalah pengungsi di Australia mengecam keputusan pemerintah untuk mengurangi penerimaan pengungsi sebanyak lima ribu orang dalam setahun.
- Penerimaan pengungsi dipotong dari 18.750 orang menjadi 13.750 orang
- Menurut perencannaan anggaran pemotongan itu akan menghemat anggaran Rp 1 triliun
- Pegiat pengungsi mengecam keputusan pengurangan permanen ini
Dalam paparan mengenai anggaran belanja negara periode 2020-2021 yang disampaikan di depan sidang parlemen, Selasa malam kemarin (6/10), Pemerintah Australia akan menetapkan kuota penerimaan pengungsi sebanyak 13.750 orang.
Angka terbaru ini berarti penurunan dari 18.750 orang di tahun sebelumnya, atau adanya penurunan sebanyak lima ribu orang.
Jana Favero, direktur advokasi dan kampanye lembaga Asylum Seeker Resource Centre (ASRC) mengatakan langkah itu merupakan "tamparan bagi penanganan yang manusiawi terhadap pengungsi".
ASCR sebenarnya berharap bahwa anggaran yang disampaikan akan berisi pendanaan bagi para pencari suaka yang ada dalam komunitas di tengah situasi pandemi COVID-19.
"Melihat tidak saja dukungan terhadap program kemanusiaan, namun malah pengurangan penerimaan pengungsi, merupakan pukulan," katanya.
"Juga tampaknya cara berpikir jangka pendek, tidak masuk akal, dan yang paling kejam adalah karena tidak ada alasan sama sekali untuk melakukan hal ini."
Para aktivis masalah pengungsi di Australia mengecam keputusan pemerintah untuk mengurangi penerimaan pengungsi sebanyak lima ribu orang dalam setahun
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus