Australia Menyelidiki Gelombang Kapal Pencuri Ikan dari Indonesia

Australia Menyelidiki Gelombang Kapal Pencuri Ikan dari Indonesia
KKP menangkap satu unit kapal asing pencuri ikan berbendera Filipina di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 716 Laut Sulawesi. ANTARA/HO-KKP

Muncul kekhawatiran terhadap kesejahteraan nelayan muda miskin, yang beberapa meninggal di perairan Australia karena putus asa ketika mencari tangkapan bernilai tinggi.

"Sah-sah saja untuk menganggap ini sebagai masalah pelik, tidak ada satu solusi mudah," ujar peneliti Natasha Stacey.

Menurutnya banyak yang setuju Australia perlu mencari cara baru, selain menghentikan kapal, untuk mengatasi masalah penawaran dan permintaan yang berujung perdagangan.

"Hampir mustahil untuk menghentikan penangkapan ikan ilegal Indonesia di perairan Australia, karena kualitas ikan kita yang terbaik di dunia — yang akan sangat menggoda nelayan di seberang laut," katanya.

"Saya kira sudah saatnya kita mencoba sesuatu yang baru."

Sejarah panjang nelayan Indonesia

Penduduk Asia Tenggara telah tinggal di kawasan pantai utara, yang kini disebut Australia, selama ratusan tahun.

Awak kapal Makassar mendirikan kemah jauh sebelum perantau dari Inggris menginjakkan kaki.

Batas-batas maritim saat ini baru ditetapkan pada tahun 1970-an dan 80-an, sementara jumlah kapal naik dan turun selama beberapa dekade sejak saat itu, tetapi tidak pernah berhenti.

Pejabat sedang menyelidiki apakah kejahatan terorganisasi berada di balik gelombang kapal penangkap ikan asing ilegal di perairan Australia, yang menurut penduduk setempat lebih canggih dari sebelumnya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News