Australia Merasa Terancam Dengan Model Jualan Daging Lewat Medsos di Indonesia

Munculnya model penjualan daging melalui media sosial seperti Instagram di Indonesia, dikhawatirkan dapat mengganggu perdagangan ternak sapi Australia secara tradisional.
Kekhawatiran ini disampaikan salah satu pengusaha yang bergerak di bidang perdagangan daging sapi Australia, Jimmy Halim, kepada ABC.
Konsumen Indonesia biasanya lebih suka membeli daging yang baru dipotong dari pasar basah.
Namun, maraknya fenomena jualan online saat ini telah memangkas mata rantai pasokan daging secara tradisional.
Jimmy khawatir, orang menjual daging, baik daging sapi atau daging kerbau di medsos dari sumber yang tidak dikenal.
"Dengan modal freezer atau chiller mereka kemudian mempostingnya di Instagram," jelasnya.
"Mereka menawarkan daging sapi dengan harga tertentu dan pelanggan kemudian menghubungi mereka melalui Instagram atau WhatsApp. Begitu caranya," kata Jimmy.
Kenyamanan belanja online
Jimmy yang memiliki usaha penggemukan dan pemotongan ternak di Indonesia, memiliki mitra usaha di Australia Utara.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia