Australia Merasa Terancam Dengan Model Jualan Daging Lewat Medsos di Indonesia
Munculnya model penjualan daging melalui media sosial seperti Instagram di Indonesia, dikhawatirkan dapat mengganggu perdagangan ternak sapi Australia secara tradisional.
Kekhawatiran ini disampaikan salah satu pengusaha yang bergerak di bidang perdagangan daging sapi Australia, Jimmy Halim, kepada ABC.
Konsumen Indonesia biasanya lebih suka membeli daging yang baru dipotong dari pasar basah.
Namun, maraknya fenomena jualan online saat ini telah memangkas mata rantai pasokan daging secara tradisional.
Jimmy khawatir, orang menjual daging, baik daging sapi atau daging kerbau di medsos dari sumber yang tidak dikenal.
"Dengan modal freezer atau chiller mereka kemudian mempostingnya di Instagram," jelasnya.
"Mereka menawarkan daging sapi dengan harga tertentu dan pelanggan kemudian menghubungi mereka melalui Instagram atau WhatsApp. Begitu caranya," kata Jimmy.
Kenyamanan belanja online
Jimmy yang memiliki usaha penggemukan dan pemotongan ternak di Indonesia, memiliki mitra usaha di Australia Utara.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat