Australia Minta Warganya Tak Membawa Masuk Produk Babi dari Indonesia
"Saat kembali jangan pergi dekat kandang babi domestik, atau jika memiliki babi di halaman belakang, harap ingat bahwa Anda harus mematuhi aturan biosekuriti Australia."
Flu babi dari Afrika sudah mematikan lebih dari 80 persen babi yang terinfeksi dan tanpa pengobatan atau vaksin.
Jumlah stok ternak babi secara global telah menurun dan menyebabkan harga daging babi melonjak 40 persen, seperti yang diakui oelh sejumlah pemilik restoran China di Australia.
Photo: Harga menu makanan favorit China seperti Babi rebus diperkirakan akan mengalami kenaikan. (ABC National Regional Reporter: Caitlyn Gribbin)
Virus flu babi asal Afrika menyebar dengan cepat dan mudah, lewat orang-orang yang pergi ke tempat terinfeksi dan dapat membawa virus tersebut di sepatu atau alas kakinya.
Tak sampai disitu, virus babi ini kemudian akan terus ada dalam produk-produk babi selama dua tahun.
Australia khawatir jika produk-produk ini kemudian akan dibawa masuk ke negaranya secara ilegal.
Menteri Pertanian Australia, Bridget McKenzie mengatakan laporan soal masuknya virus babi ke Indonesia membuat Australia khawatir karena ada 188 penerbangan yang masuk ke Indonesia ke kota-kota Australia dalam sepekan.
Menteri Pertanian RI telah mengkonfirmasi adanya virus flu babi asal Afrika di Sumatera Utara, hari Jumat (12/12) setelah peningkatan jumlah babi yang meningkat sejak akhir September
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan