Australia Pastikan Keselamatan Dua Warganya yang Disandera Al-Qaidah
jpnn.com - BURKINA FASO - Ken Elliott dan Jocelyn, pasangan suami istri di Australia diculik di dekat perbatasan Burkina Faso dengan Mali pada pertengahan Januari lalu.
Sayap militan Al-Qaidah di Maghreb Islam (AQIM) melalui pesan audio mengaku bertanggung jawab atas penculikan tersebut.
Kedua diculik dari kota itu ketika militan afiliasi al-Qaidah itu menyerbu sebuah restoran dan hotel di Ouagadougou, ibu kota Burkina Faso. Dalam serangan itu menyebabkan 29 orang tewas, sebagian besar merupakan warga negara asing.
Rekaman audio tersebut dirilis oleh al-Mourabitoun, cabang dari AQIM, di saluran Telegram resmi kelompok militan itu. Dalam rekaman ini, militan itu memutuskan untuk membebaskan salah satu sandera, seorang wanita, tanpa syarat.
"Motif utama di balik penculikan mereka adalah upaya untuk pembebasan anggota kami yang mendekam di balik jeruji besi dan menderita rasanya dipenjara, serta dirampas hak-hak dasarnya," bunyi rekaman tersebut, dikutip dari Reuters.
Sementara, pemerintah Australia mengaku telah mengetahui adanya rekaman tersebut dan terus melakukan kontak dengan keluarga Elliott.
"Keamanan dan kesejahteraan Tuan dan Nyonya Elliott adalah perhatian utama kami," kata Kementerian Luar Negeri Australia dalam sebuah pernyataan.(ray/jpnn)
BURKINA FASO - Ken Elliott dan Jocelyn, pasangan suami istri di Australia diculik di dekat perbatasan Burkina Faso dengan Mali pada pertengahan Januari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Momen Erdogan Walk Out saat Presiden Prabowo Berpidato dalam Forum KTT D-8
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan