Australia Pastikan Pria Gaza Ini Bukan Pencuri, Tapi Israel Tak Peduli

Pihak berwenang Israel menuduh Muhammad menyalurkan donasi 10,8 juta dolar AUS per tahun, kepada kelompok Hamas yang menurut Israel merupakan kelompok teroris.
Ayah lima anak itu merupakan direktur operasi World Vision di Gaza, menangani program-program untuk petani, nelayan, dan anak-anak yang mengalami trauma akibat konflik berkepanjangan dengan Israel.
Pada tahun 2014, PBB bahkan menganugerahinya gelar pahlawan kemanusiaan.
Tetapi Pemerintah Israel menuduh Al Halabi telah mengalihkan donasi terutama dari Australia, ke sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam.
Israel menyebut Brigade telah menggunakan uang itu untuk membangun pangkalan dan terowongan militer dan menggaji para anggotanya. Australia menganggap Brigade Al Qassam sebagai organisasi teroris.
"Warga Palestina yang miskin dan tak bersalah tidak mendapatkan bantuan vital dari negara-negara di seluruh dunia... Hamas menggunakan uang ini untuk membangun mesin perang untuk membunuh orang Yahudi," ujar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat itu.
Awalnya, Israel menyatakan Al Halabi sudah mengaku. Tapi ketika disidang di pengadilan, ia menyatakan disiksa dan membantah segala tuduhan.
Al Halabi mengaku dipukuli dengan sangat parah sampai kehilangan sebagian pendengarannya.
Lebih tiga tahun setelah Muhammad Al Halabi, pekerja sosial di Gaza ditangkap Israel, jaksa belum juga membuktikan tuduhan terhadapnya
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza