Australia Pastikan Pria Gaza Ini Bukan Pencuri, Tapi Israel Tak Peduli

Uniknya, meskipun dakwaan terhadapnya sangat serius, namun ia telah ditawari hukuman tiga tahun penjara, yang kalau ia terima akan langsung dibebaskan.
Al Halabi menolak tawaran itu. Dia bersikukuh tidak bersalah atas sesuatu yang tidak dia lakukan.
Sejak itu kasusnya pun telah disidangkan lebih dari 130 kali.
Tidak ditemukan satu pun bukti

Pengacara Al Halabi, Maher Hanna, menyatakan Israel telah menerapkan pembatasan yang menghalanginya untuk memeriksa saksi-saksi, menghadirkan saksi dari Gaza atau untuk mendapatkan dokumen persidangan.
"Saya belum pernah mengalami pembatasan seperti yang terjadi pada kasus ini," ujar Hanna kepada ABC News.
"Semua teman pengacara juga tidak percaya dengan apa yang saya sampaikan. Mereka sangat kaget, bisakah hal seperti ini terjadi dalam sistem hukum kita (di Israel)?" ujarnya.
Tuduhan terhadap Al Halabi ini menyebabkan Pemerintah Australia menunda penyaluran dana bagi program-program World Vision di Gaza.
Lebih tiga tahun setelah Muhammad Al Halabi, pekerja sosial di Gaza ditangkap Israel, jaksa belum juga membuktikan tuduhan terhadapnya
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza