Australia Persiapkan Rencana Vaksinisasi COVID-19

Sejumlah negara di dunia berlomba untuk memproduksi dan mendistribusikan vaksin COVID-19. Pemerintah Australia bahkan telah mempersiapkan rencana teknis pelaksanaan vaksinasi COVID-19 massal, walau belum ada vaksin yang berhasil di negara mana pun hingga saat ini.
- Pemerintah Australia telah menyiapkan perangkat pendukung untuk melaksanakan vaksinasi massal COVID-19
- Presiden Indonesia, Joko Widodo menargetkan produksi vaksin untuk 250 juta orang pada akhir tahun 2020
- Pemerintah Rusia pekan ini juga telah memberi lampu hijau bagi penggunaan vaksin COVID-19 buatan negara itu
"Persemakmuran Australia berupaya untuk lebih dini memperoleh vaksin dan pengobatan COVID-19 yang aman dan efektif begitu vaksin itu siap," demikian disebutkan dalam dokumen resmi 'Request for Information' (RFI).
"Ruang lingkup RFI yaitu mengidentifikasi kapasitas dalam mendukung pembuatan vaksin COVID-19 di dalam negeri dan aktivitas pembuatan, distribusi dan administrasi pengobatan," tambahnya.
Proses tender yang dikelola Departemen Kesehatan dan Departemen Perindustrian Australia kini mencari perusahaan lokal untuk memproduksi dan mendistribusi vaksin.
Salah satu syarat yang diminta dalam tender ini yaitu pabrik vaksin COVID-19 dalam negeri atau produsen yang memiliki pabrik di Australia, serta bisa beroperasi di Australia untuk membuat vaksin COVID-19.
Menurut Profesor Vivek Chaudhri dari Melbourne Business School, pemerintah sebenarnya ingin mengetahui kapasitas yang ada di Australia dalam membuat dan mendistribusikan vaksin.
Profesor Chaudhri merupakan penasehat untuk Paul Perreault, CEO perusahaan pembuat vaksin CSL, yang sedang mengerjakan vaksin COVID-19 bersama University of Queensland.
Sejumlah negara di dunia berlomba untuk memproduksi dan mendistribusikan vaksin COVID-19
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya