Australia Pertimbangkan Izinkan Warganya ke Luar Negeri Setelah Divaksinasi
Sebagai alternatif, warga Australia yang kembali dapat melakukan karantina di rumah atau di lingkungan lain yang tidak seketat karantina hotel.
"Saya pikir hal ini akan menjadi dorongan yang penting bagi orang untuk melakukan vaksinasi," jelasnya.
Qantas masih akan membuka penerbangan internasional bulan Oktober
Sementara itu maskapai penerbangan nasional Qantas menyatakan tetap pada rencananya untuk memulai kembali perjalanan internasional pada bulan Oktober, .
"Kami menyiapkan pesawat dan staf untuk akhir Oktober tapi kami sangat fleksibel. Jika perlu membuka koridor sebelum Oktober, kami dapat melakukannya," kata Direktur Utama Qantas Alan Joyce.
"Jika kami perlu menundanya setelah Oktober karena vaksinasi belum berjalan secepat yang diharapkan, kami pun dapat melakukannya," tambahnya.
"Tapi kami masih berpikir akhir Oktober adalah tanggal terbaik bagi kami dan pemerintah terus melakukan pembicaraan itu dengan kami," kata Alan.
Dalam pernyataannya, Qantas mendukung usulan PM Morrison untuk menjadikan Singapura sebagai tujuan koridor perjalanan.
“Jelas ada banyak negara di kawasan ini, terutama di Asia-Pasifik, yang telah mengendalikan COVID secara ketat. Tak seketat Australia dan Selandia Baru, tapi mereka memberi peluang untuk pasar, seperti Singapura, Jepang, Taiwan," jelasnya.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengisyaratkan akan mengizinkan warga Australia bepergian ke luar negeri dan kembali tanpa harus menjalani karantina hotel, jika mereka telah divaksinasi COVID-19
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata