Australia Pindahkan Pengungsi Hamil Dari Nauru Jika Ada Rekomendasi Dokter
"Belum ada kasus di mana dokter telah mengatakan kepada saya bahwa orang ini perlu datang ke Australia untuk bantuan medis dan kami belum memberi dukungan itu," sebutnya.
Ia menambahkan, "Jika ada kehamilan yang kompleks, misalnya, atau kekerasan di mana sesorang tak dapat dirawat secara memadai di Nauru, kami membawa semua orang-orang itu.”
"Kami telah melakukan itu sejak lama," sambungnya.
Ia juga menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi Pemerintah Australia dalam memungkinkan perawatan itu berlangsung.
"Dalam banyak kasus, bisa ada masalah medis lainnya yang tak terkait dengan insiden dan itu mungkin, misalnya, berdampak pada kemampuan untuk mentransfer orang-orang itu melalui udara," katanya.
Perempuan ini awalnya ditahan di pusat penahanan lepas pantai di Nauru, sebelum dibebaskan untuk bermukim kembali di tengah masyarakat.
Pengungsi korban perkosaan merasa takut dan rapuh
Perdana Menteri Malcolm Turnbull telah menekankan bahwa orang-orang yang ditempatkan dalam tahanan lepas pantai tidak akan bisa untuk pindah ke Australia secara permanen dalam keadaan apapun.
Menteri Imigrasi Australia, Peter Dutton, mengatakan, pemerintahnya akan memindahkan korban perkosaan yang hamil dari Nauru ke Australia untuk perawatan
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata