Australia Post Gunakan Kontraktor yang Diduga Sindikat Kejahatan

Mobil Ferrari tahun 2014, salah satu barang mewah yang disita dari tersangka penipuan di Melbourne.
CEO Australia Post Ahmed Fahour kepada ABC menyatakan penunjukan Ken Lay membuktikan bahwa perusahaan BUMN Australia tersebut siap mengoreksi diri terkait penggunaan tenaga kerja yang disediakan pihak ketiga.
"Setiap penyelewengan dan perilaku melanggar hukum yang dilakukan para kontraktor kami, sama sekali tidak bisa ditolerir," kata Fahour.
"Kami selalu ingin memastikan, melaluio cara-cara yang masuk akal, agar para kontraktor kami mematuhi hukum ketenagakerjaan yang berlaku," tambahnya.
Menurut Ken Lay, Australia Post menunjukkan keseriusannya untuk memastikan agar semua perusahaan kontraktor yang bekerja untuk pengiriman barang-barang pos, membayar pekerjanya sesuai ketentuan.
Dua dari tiga tersangka penipuan yang ditangkap di Melbourne.
Australia Post langsung melakukan evaluasi besar-besaran setelah salah satu kontraktornya ditangkap polisi karena diduga terlibat sindikat kejahatan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia