Australia Puas Indonesia Kirim Dubes ke Konferensi Terorisme di Sydney
Dalam konferensi itu para pengamat menilai bahwa mereka yang pernah terlibat dalam kelompok ekstrim kemudian bertobat bisa menjadi sekutu yang baik untuk memerangi masalah ekstrimis.
Abdul-Rehman Malik adalah manajer program di Radical Middle Way, sebuah kelompok yang mencoba merangkul pemuda Muslim.
Malik diundang oleh pemerintah Australia dalam pertemuan Melawan Kekerasan Ekstrimis yang digelar di Sydney, hari Kamis (11/6/2015).
Menurut Malik, penyebutkan kelompok yang menamakan diri sebagai Negara Islam sebagai sebuah pengultusan kematian atau 'death cult' adalah kesalahan.
"Saya rasa menyebut [kelompok Negara Islam] sebagai kultus kematian, seperti yang dikatakan Perdana Menteri Australia, adalah sebuah kekeliruan terbesar dan malah memenuhi propaganda yang mereka lancarkan," katanya di acara televisi Lateline yang disiarkan ABC.
"Mereka yang mempropagandakan kelompok Negara Islam saat tahu kelompoknya disebut mengkultuskan kematian malah merasa bangga, karena apa? Karena kita telah menjunjung mereka," tambahnya.
Sebelumnya PM Tony Abbott juga mengatakan bahwa kelompok yang menamakan diri Negara Islam, atau dikenal juga sebagai Daesh memberikan ancaman secara global.
Australia merasa puas dan senang dengan komitmen Indonesia untuk ikut ambil bagian dalam konferensi internasional Countering Violent Extremism yang
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata