Australia Puas Indonesia Kirim Dubes ke Konferensi Terorisme di Sydney
"Deklarasi sebagai sebuah khilafah, meski masuk akal, tapi ini adalah klaim yang berani untuk memiliki kekuasaan universal," ujar PM Abbott. "Kita tidak bisa bernegosiasi soal ini, kita hanya bisa melawannya."
Malik mengatakan PM Abbott berada dalam haluan yang salah. Menurutnya, ancaman untuk menarik kewarganegaraan bagi mereka yang terlibat kelompok ekstrimis bukan langkah yang tepat. Tetapi yang seharusnya dilakukan adalah bekerja bersama mereka yang pernah terlibat dalam kelompok ekstrimis.
"Ini sudah terjadi, anak-anak yang pergi kesana, ada yang bertahan, ada yang ingin kembali," ujarnya. "Jangan membatalkan kewarganegaraan mereka, justru mereka bisa menjadi sekutu yang terbaik."
Pembicara lain yang diundang dalam pertemuan itu adalah Daisy Khan, Direktur Eksekutif American Society for Muslim Advancement.
Menurutnya, komunitas Muslim memiliki peranan yang sangat penting untuk masalah ini.
"Ada kondisi yang mendesak bagi komunitas [Muslim] untuk ambil bagian dan mengendalikan kelompok yang menamakan diri Negara Islam dengan pesan dan ideologi yang disebarkannya," ujar Khan.
Australia merasa puas dan senang dengan komitmen Indonesia untuk ikut ambil bagian dalam konferensi internasional Countering Violent Extremism yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata