Australia Resmi Akui Yerusalem Barat Ibukota Israel

"Yerusalem adalah ibu kota negara Yahudi sejak 3.000 tahun silam dan akan tetap demikian hingga hari ini. Menyadari fakta sederhana ini tidak akan menghalangi kesepakatan masa depan antara Israel dan Palestina dan kami menyambut baik penegasan Perdana Menteri Australia atas dukungan untuk solusi dua negara terkait konflik yang terjadi."
Opisisi kritik pemindahan kedutaan
Pemimpin Oposisi Federal, Bill Shorten, menggambarkan keputusan PM Scott Morrison untuk tidak segera memindahkan kedutaan sebagai "kekalahan yang memalukan".
"Saya tidak yakin ketika dia terburu-buru mengumumkan pemindahan kedutaan Australia dari Tel Aviv ke Jerusalem Barat dia benar-benar tahu apa yang dia lakukan," kata Bill Shorten.
"Saya tergoda untuk berpikir itu adalah kesalahan mendasar yang dilakukan oleh Perdana Menteri."
Bill Shorten mengatakan pemerintah Buruh akan membatalkan keputusan untuk mengakui Yerusalem Barat sebagai ibukota Israel.
Dia mengatakan penanganan yang dilakukan Scott Morrison terhadap masalah itu telah merusak reputasi Australia.
"Kekhawatiran saya adalah PM Morrison tidak hanya telah melakukan kemunduran politik, tapi saya khawatir dia juga telah membuat Australia terlihat bodoh di panggung internasional."
Scott Morrison, di hari-hari terakhir pemilihan di wilayah Wentworth, mengumumkan bahwa dia sedang meninjau kebijakan lama Australia untuk mengakui Tel Aviv sebagai ibu kota, di mana kedutaan besar Australia saat ini berada.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya