Australia Sangat Membutuhkan, tetapi Banyak Pekerja Terampil Lebih Memilih Hengkang
Menteri O'Neil mengatakan, untuk membentuk program migrasi bagi masa depan, Australia perlu melakukan "perubahan besar".
"Perubahan tersebut adalah berpindah dari sistem yang sebelumnya berfokus mencegah orang datang, ke arah mengakui bahwa kita bersaing secara global untuk mendapatkan pekerja yang bertalenta," katanya.
"Karena untuk pertama kalinya dalam sejarah kita, Australia tidak lagi menjadi pilihan bagi banyak pekerja terampil dunia.
"Mereka yang pintar-pintar berusaha untuk tinggal di negera seperti Kanada, Jerman, dan Inggris. Negara-negara tersebut menggelar karpet merah untuk mereka."
Bagi Shravan Nagesh, paling tidak, apa yang dilakukan pemerintah Australia ini seperti sudah terlambat.
Halangan baginya untuk menjadi penduduk tetap Australia sudah muncul jauh sebelum dia menjadi pilot.
Pada 2019, Shravan pindah ke Australia untuk melanjutkan kariernya sebagai insinyur.
Namun, walau sudah bekerja selama empat tahun di perusahaan besar dunia di India, dia tidak bisa mendapatkan pekerjaan di Australia.
Tiga tahun lalu Shravan Nagesh pindah ke Australia untuk kesempatan dan kehidupan lebih baik
- Menko Airlangga & Dubes Australia Bertemu, Kedua Negara Bahas Sejumlah Agenda Penting
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis