Australia Sangat Membutuhkan, tetapi Banyak Pekerja Terampil Lebih Memilih Hengkang
"Hampir semua pekerjaan yang saya lamar mendapatkan jawaban standar dari mereka," katanya,
"Mereka mengatakan bahwa saya tidak memiliki pengalaman lokal atau saya tidak memiliki kualifikasi lokal."
Shravan bahkan mengubah namanya menjadi "Sandy", sehingga dia pernah beberapa kali diwawancarai namun tetap tidak berhasil mendapatkan pekerjaan.
Setelah mencari pekerjaan selama setahun, dia memutuskan berpindah profesi dan menjadi pilot, tapi pandemi COVID kemudian melumpuhkan industri penerbangan.
Cerita seperti ini menurut Professor Mansouri sudah sering didengarnya.
"Banyak para migran ini merasa bahwa keterampilan dan kualifikasi mereka tidak diakui dengan baik dalam sistem di sini," kata Professor Mansouri .
"Dan karenanya, lamaran ke pekerjaan yang ingin mereka lakukan di Australia tidak terjadi secara mulus atau cepat."
Masalah lain juga adalah pengasuhan anak-anak atau upaya mendatangkan orangtua dari negeri asal.
Tiga tahun lalu Shravan Nagesh pindah ke Australia untuk kesempatan dan kehidupan lebih baik
- Menko Airlangga & Dubes Australia Bertemu, Kedua Negara Bahas Sejumlah Agenda Penting
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis