Australia Selatan Pertimbangkan Pelarangan Produk Plastik Sekali Pakai
Pemerintah Australia Selatan sedang mempertimbangkan untuk melarang produk plastik sekali pakai seperti sedotan dan peralatan makan.
Menteri Lingkungan Hidup David Speirs akan meluncurkan dua makalah diskusi hari Minggu (13/1/2019) ini untuk mencari pandangan warga Australia Selatan tentang plastik sekali pakai serta memperluas skema deposit kontainer.
Tujuannya adalah untuk mengurangi dampak lingkungan dari sampah, meningkatkan tingkat daur ulang dan mengurangi ketergantungan minyak.
Di antara hal-hal lain, makalah yang berjudul "Mengubah arus pada produk plastik sekali pakai", menunjukkan undang-undang negara bagian Australia Selatan juga dapat digunakan untuk melarang produk plastik sekali pakai dengan cara yang mirip dengan larangan kantong plastik ringan 2009.
"Undang-undang serupa dapat dikembangkan untuk menyediakan kerangka kerja jangka panjang dan fleksibel yang memungkinkan larangan berbagai produk plastik sekali pakai, dengan berbagai kerangka waktu dan penilaian dampak," katanya.
Larangan kantong plastik dan skema deposit kontainer, yang diperkenalkan di SA pada tahun 1977, berada jauh di depan skema serupa antar negara bagian.
Makalah tentang skema deposit kontainer menanyakan apakah kaleng dan botol lain - seperti botol anggur dan susu biasa - juga dapat menarik pengembalian uang sebesar 10 sen.
David Speirs mengatakan surat kabar itu akan mempertahankan posisi SA sebagai pemimpin dalam pengurangan sampah.
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing