Australia Semakin Perketat Aturan Investasi Asing di Sektor Agrikultur

Perdana Menteri Tony Abbott mengisyaratkan Australia akan semakin memperketat aturan bagi investasi asing di sektor lahan dan sumberdaya agrikultur.
Dalam pidatonya di depan Press Club di Canberra, Senin (2/2/2015), PM Abbott menyatakan banyak warga Australia yang khawatir atas kedaulatan ekonomi negara itu.
"Saya ingin tegaskan bahwa saya bukan musuh investor asing, namun setiap investasi harus sesuai dengan syarat dan memberi manfaat bagi Australia," katanya.
Karena itu, menurut PM Abbott, pemerintahnya akan memberlakukan pemeriksaan dan pelaporan yang lebih ketat dalam pembelian lahan agrikultur oleh investor asing.
Sebelumnya Australia telah memperketat aturan investasi asing di sektor agrikultur sebagai salah satu syarat dalam Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Korea, Jepang dan China.
Partai Buruh yang beroposisi menanggapi pidato PM Abbott ini dengan menyatakan pernyataan itu tidak sejalan dengan komitmen pemerintah Partai Liberal yang akan menghapus berbagai aturan dan hambatan birokrasi.
Oposisi sendiri menilai perlu adanya sistem registrasi nasional bagi investasi asing di sektor ini namun sistem yang ada sekarang melalui mekanisme Foreign Investment Review Board (FIRB) sudah cukup memadai.
"Tony Abbott melalui FTA, telah menciptakan sistem investasi asing yang diskriminatif di sektor agrikultur, misalnya adanya perbedaan bagi investor Amerika dan investor Asia," kata juru bicara Partai Buruh Joel Fitzgibbon dan Penny Wong.
Perdana Menteri Tony Abbott mengisyaratkan Australia akan semakin memperketat aturan bagi investasi asing di sektor lahan dan sumberdaya agrikultur.Dalam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia