Australia Sepakat Bayar Gugatan 700 M Kepada Tahanan Pulau Manus
Para pencari suaka yang diduga mengalami kerugian fisik dan psikologis di Pulau Manus antara tahun 2012 dan 2016 mengatakan bahwa mereka "akhirnya didengar" setelah Pemerintah Australia setuju untuk membayar kompensasi sebesar $ 70 juta (atau setara Rp 700 miliar).
Kelompok tersebut menuduh Pemerintah Australia melanggar kewajiban untuk merawat dengan menahan mereka dalam kondisi yang tidak memenuhi standar Australia.
Selama masa penahanan mereka, juga terjadi kerusuhan yang mengakibatkan kematian seorang pencari suaka dan luka serius pada tahanan lainnya.
Mereka juga mengklaim bahwa mereka dipenjarakan secara salah setelah Mahkamah Agung Papua Nugini memutuskan bahwa penahanan mereka ilegal.
Sidang di Pengadilan Tinggi Victoria yang digelar melawan Pemerintah Australia dan perusahaan sekuriti ‘Transfield’ serta G4S, yang telah tertunda selama beberapa bulan, sedianya dimulai hari Rabu (14/6/2017) dan diperkirakan berjalan selama enam bulan.
Firma hukum ‘Slater and Gordon’, yang mengajukan gugatan tersebut, percaya bahwa gugatan ini seharusnya menjadi sidang penahanan imigrasi terbesar yang pernah ada di Australia.
Ketika sidang dimulai, perwakilan hukum pihak penggugat mengatakan kepada pengadilan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan kasus tersebut.
Kesepakatan prinsipal, yang tunduk pada persetujuan pengadilan, itu akan mencakup pembayaran biaya hukum penggugat, yang sampai saat ini lebih dari $ 20 juta (atau setara Rp 200 miliar).
Para pencari suaka yang diduga mengalami kerugian fisik dan psikologis di Pulau Manus antara tahun 2012 dan 2016 mengatakan bahwa mereka "akhirnya didengar" setelah Pemerintah Australia setuju untuk membayar kompensasi sebesar $ 70 jut
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata