Australia Serukan Lebih Banyak Cara Perangi Masalah Terorisme

Australia Serukan Lebih Banyak Cara Perangi Masalah Terorisme
Australia Serukan Lebih Banyak Cara Perangi Masalah Terorisme

Australia Serukan Lebih Banyak Cara Perangi Masalah Terorisme

Bishop juga menyerukan penunjukkan utusan PBB untuk menyampaikan "pesan yang terkoordinasi dan strategis" untuk mengatasi penyebaran kekerasan oleh para ekstrimis.

"Ancaman dari ISIL atau Daish, Front Al-Nusra dan kelompok lain yang memiliki kaitan dengan Al Qaeda lebih berbahaya, lebih global dan lebih beragam dari sebelumnya," tegas Bishop.

"Teroris tampak lebih muda, lebih ganas dan saling berhubungan. Mereka adalah pakar pengguna jejaring sosial untuk melakukan teror dan merekrut, sangat jago dalam teknologi. Mereka menghasut satu sama lain."

Ia mencontohkan bagaimana anak muda berusia 17 tahun dari Melbourne yang dibesarkan seperti layaknya warga Australia, aktif berolahraga di sekolah dan baru-baru ini berpergian ke Iran dan meledakan diri di sebuah pasar di Baghdad, dan melukai 90 orang.

Bishop juga menjelaskan bahwa Pemerintah Australia telah mengambil langkah yang diperlukan untuk memerangi terorisme di dalam negeri.

"Pemerintah Australia telah membatalkan paspor lebih dari 70 warga Australia yang dicurigai berencana melakukan aksi teroris, atau terlibat dalam kekerasan dengan motif politik luar negeri," katanya.

Menurutnya, Australia mengirim pasukan ke Timur Tengah atas permintaan pemerintah Irak, dan bukan karena diminta Irak atau Amerika Serikat untuk meningkatkan kontribusinya bagi koalisi internasional terhadap kelompok militan.

Para utusan PBB akan memberikan bimbingan kepada pemerintah di seluruh dunia, dan turut membantu mereka mengembangkan kapasitas untuk melawan ekstremis Islam yang memanfaatkan jejaring sosial dan platform digital lainnya.


Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop telah memimpin pertemuan khusus Dewan Keamanan PBB di New York. Bishop menyerukan agar komunitas internasional


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News