Australia Stop Ekspor Sapi Hidup
Kamis, 09 Juni 2011 – 01:31 WIB
JAKARTA – Pemerintah Australia akhirnya memutuskan untuk menghentikan sementara ekspor sapi hidup ke Indonesia. Keputusan itu disebabkan adanya penyiksaan dalam proses penyembelihan hewan tersebut di rumah potong hewan (RPH) di Indonesia. Berdasar data Meat & Livestock Australia, pada 2010, penjualan sapi ke Indonesia memberikan kontribusi AUSD 319 juta atau setara dengan USD 342 juta ke Negeri Kanguru. Pemerintah Australia memperkirakan, nilai ekspor akan berkembang menjadi AUSD 753 juta hingga 30 Juni 2012. ”Kebijakan ini tentunya akan berdampak terhadap industri,” ujar Meat & Livestock Australia dan LiveCorp dalam pernyataannya.
”Suspensi ini berlangsung selama enam bulan, mulai hari ini, Rabu, 6 Juni 2011,” ujar Menteri Agrikultur Joe Ludwig seperti dikutip dari Bloomberg kemarin (8/6). Penangguhan ekspor itu mengacu pada bukti yang dikumpulkan LSM Animals Australia, selain atas tayangan ABCTV bertajuk Four Corners pada Senin, 30 Mei 2011, yang menunjukkan sapi Australia dianiaya terlebih dahulu sebelum disembelih di Indonesia.
Australia mengekspor sekitar 500 ribu ekor sapi per tahun untuk Indonesia atau sekitar 60 persen di antara total perdagangan ternak hidupnya. Perdagangan hewan hidup dari Australia ke seluruh dunia bernilai sedikitnya AUSD 730 juta. Domba diekspor ke Kuwait, Jordania, Bahrain, Oman, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Israel. Sapi dikirimkan ke Indonesia, Malaysia, Filipina, Jordania, Jepang, dan Brunei.
Baca Juga:
JAKARTA – Pemerintah Australia akhirnya memutuskan untuk menghentikan sementara ekspor sapi hidup ke Indonesia. Keputusan itu disebabkan adanya
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan