Australia Susun Kebijakan Tanggapi Proklamasi RI

Australia Susun Kebijakan Tanggapi Proklamasi RI
Australia Susun Kebijakan Tanggapi Proklamasi RI

"Kita tidak lebih dari menawarkan pasokan obat-obatan, menyediakan pangan karena adanya kekurangan pasokan beras di Jawa saat itu, juga adanya permintaan menyelesaikan masalah dan upaya perdamaian..."

Saat itu, Australia telah duduk di komite badan PBB dan termasuk salah satu negara yang mendesak agar kemerdekaan Republik Indonesia segera diakui.

Setelah PBB mengakui kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 1949, Australia pun harus mengubah kebijakannya.

"Indonesia jadi negara paling penting secara geografis [bagi Australia] dengan pemerintahan baru dan pengakuan dari PBB di tahun 1949 menyebabkan situasi berubah. Australia harus menyesuaikan kepada pemerintahan baru Indonesia."

Australia Susun Kebijakan Tanggapi Proklamasi RI
Joe Isaac, saksi sejarah pengakuan Australia soal kemerdekaan RI

Erwin Renaldi

Profesor Joe Isaac yang lahir yang lahir di tahun 1922, pernah mengenyam pendidikan sekolah dasar di Hindia Belanda, tepatnya di Semarang, Jawa Tengah.

Ia kemudian kembali ke Inggris, negara asalnya dan baru ke Indonesia di tahun 1945 untuk misi delegasi Australia.

Bagi Profesor Joe, menjadi saksi sejarah saat Indonesia masih dibawah pemerintahan koloni, hingga merdeka dan menjadi negara berkembang saat ini, memberikan pemahaman sendiri soal kemerdekaan Indonesia.

Wilayah Hindia Belanda, yang dikenal warga Australia saat itu dengan sebutan Netherlands East Indies memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News