Australia Tak Mau Lagi Terima Pencari Suaka yang Terdaftar di Indonesia
Australia mengumumkan kebijakan baru penanganan pencari suaka, yang intinya tidak akan menerima lagi para pencari suaka resmi yang mendaftarkan diri melalui badan pengungsi PBB di Indonesia.
Kebijakan ini disampaikan Menteri Imigrasi Scott Morrison, dan akan berlaku bagi pencari suaka yang mendaftarkan diri melalui badan pengungsi PBB terhitung 1 Juli 2014.
Mereka yang mendaftar sebelum tanggal tersebut di Jakarta, dan ingin mencari suaka ke Australia masih akan diproses untuk diterima namun jumlahnya tidak akan sebanyak sebelumnya. Di samping itu, masa tunggunya juga akan lebih lama.
Menurut Menteri Morrison, program penerimaan pengungsi untuk tahun 2014/15 berjumlah 13.750 orang, 11 ribu di antaranya diperuntukkan bagi mereka yang terdaftar dan diproses di luar negeri.
Morrison menyatakan, pihak pemerintah Indonesia telah diinformasikan mengenai kebijakan baru Australia tersebut.
Kebijakan baru Australia ini langsung dikecam politisi di Australia dan para pencari suaka yang telah resmi mendaftarkan diri ke badan pengungsi PBB di Jakarta.
Ketua Partai Hijau Australia Christine Milne menyebut kebijakan baru ini memalukan.
"Kebijakan ini sangat kejam dan tidak bisa diterima dan hanya menunjukkan kepada dunia betapa Australia adalah negara yang mementingkan diri sendiri," kata Senator Milne.
Australia mengumumkan kebijakan baru penanganan pencari suaka, yang intinya tidak akan menerima lagi para pencari suaka resmi yang mendaftarkan diri
- Kabar Australia: Telur Langka, Supermarket Membatasi Pembelian
- Kasus Penyerangan Perempuan Dengan Air Keras Dikaitkan Dengan Motif Balas Dendam
- Dunia Hari Ini: Amerika Mengatakan Ada Kemajuan Dalam Mediasi Gencatan Senjata Israel-Hamas
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun