Australia Tak Mau Lagi Terima Pencari Suaka yang Terdaftar di Indonesia
"Jadi akan kemana lagi orang-orang Hazara dari Afghanistan itu akan pergi? Kemana lagi orang-orang Kristen asal Irak itu akan pergi?" tanya Senator Milne.
Juru bicara oposisi urusan imigrasi Richard Marles menyatakan pihaknya akan meminta pemerintah untuk menjelaskan perubahan kebijakan ini. Selain itu, mereka juga akan meminta masukan dari UNHCR terkait dampak dari kebijakan ini.
CEO Dewan urusan Pengungsi Australia Paul Power menilai pemerintah sama sekali tidak paham apa yang membuat pengungsi tetap datang ke Indonesia.
"Indonesia tampaknya tidak akan berlaku keras terhadap pengungsi seperti yang dilakukan negara lain di kawasan ini, namun sebaliknya dukungan bagi pengunsi di Indonesia sangat kecil," jelasnya.
Menurut Mark Gillespie dari LSM Refugee Action Collective perubahan ini akan memaksa pengungsi kembali ke negara asalnya dan menghadapi hukuman.
"Mereka tidak akan selamanya berada di Indonesia," katanya. "Mereka tidak bisa bekerja di Indonesia, jadi pilihannya apakah mereka bertahan atau kembali ke negara asal dan menghadapi hukuman."
Pendapat serupa disampaikan aktivis pembela pengungsi David Manne. Ia menilai perubahan kebijakan ini akan membuat lebih banyak pengungsi dan pencari suaka terjebak dalam ketidakpastian.
"Kebijakan ini sama sekali tidak akan memperbaiki kondisi para pengungsi yang justru membutuhkan perlindungan," katanya.
Australia mengumumkan kebijakan baru penanganan pencari suaka, yang intinya tidak akan menerima lagi para pencari suaka resmi yang mendaftarkan diri
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat