Australia Tambah Bantuan Lebih dari Rp 54 Miliar Untuk Korban Gempa Sulawesi
Australia telah berkomitmen untuk memberikan tambahan bantuan senilai lebih dari Rp 54 miliar bagi korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
Hal tersebut dinyatakan oleh Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, beserta Departemen Luar Negeri, Departemen Pertahanan, dalam sebuah pernyataan.
Disebutkan dana bantuan tambahan akan diberikan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi penyalur bantuan kemanusiaan, untuk membangun tempat penampungan sementara, akses air minum, dan bantuan kesehatan bagi korban yang terluka.
"Australia berencana untuk menurunkan tim medis dan saat ini sedang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk menentukan dimana sebaiknya mereka dikirim untuk mendukung upaya pemulihan," tulis pernyataan tersebut.
Sebelumnya Perdana Menteri Australia mengumumkan pemberian dana bantuan senilai lebih dari Rp 5 miliar kepada Palang Merah Indonesia untuk keperluan makanan dan terpal.
Selandia Baru kucurkan bantuan lebih dari Rp 16 miliar
Sementara itu Selandia Baru telah menyiapkan dana lebih dari Rp 16 miliar untuk membantu pemerintah Indonesia menangani gempa dan tsunami dengan korban lebih dari 840 orang.
Kantor Kementerian Luar Negeri Selandia Baru mengatakan Menteri Luar Negeri Winston Peters sedang berada di Thailand dan berencana datang ke Jakarta pada hari Kamis (4/10) untuk menyampaikan bela sungkawa secara langsung atas nama pemerintah Selandia Baru.
Mengutip laporan media di Selandia Baru, pemerintah Selandia Baru akan memberikan lebih dari Rp 15 miliar kepada Palang Merah untuk keperluan sanitasi, kebutuhan mendasar, dan perlengkapan mandi serta kebersihan.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata