Australia Tambah Dana Bantuan untuk Nepal Senilai $10 juta

Pemerintah Australia memberikan tambahan dana bantuan senilai $10 juta kepada penduduk Nepal untuk mendukung upaya pemulihan setelah negara itu diguncang gempa besar berkekuatan 7.8 skala richter bulan lalu. Sementara itu upaya pencarian jenazah di desa Langtang ditunda karena cuaca buruk.
Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop mengatakan pendanaan ini akan mendukung kepada wanita dan komunitas warga yang rentan untuk mendirikkan usaha kecil menengah dan membantu anak-anak di Nepal kembali bersekolah, seiring dengan upaya negara itu membangun kembali kawasan mereka setelah porak poranda diguncang gempa yang dilaporkan setidaknya menelan korban sebanyak 7,913 orang dan korban luka hampir 2000 orang.
uang itu akan juga akan digunakan untuk mengirimkan pakar mesin dari Australia yang akan membantu membangun kembali infrastruktur pendidikan di daerah itu.
"Kami tetap memikirkan nasib jutaan korban yang terdampak gempa di Nepal ini," demikian kata Bishop dalam pernyataannya.
Dengan tambahan dana bantuan ini, total Australia telah menggelontorkan bantuan untuk Nepal sebeser $20 juta.
Awal bulan ini, dua pesawat C-17 milik Australia membawa lebih dari 15 ton bantuan Australia dan dua tim evakuasi udara AU Australia (RAAF) ke negara yang diguncang gempa itu.
Sekitar 70 orang personil Departemen Pertahanan, Imigrasi dan juga pejabat dari lembaga pemerintah Australia lainnya bertolak ke Kathmandu untuk membagikan bantuan itu dan membantu upaya evakuasi.
Dana bantuan tambahan ini juga digulirkan mengingat hingga kini upaya pencarian pendaki, penunjuk jalan dan warga yang dikhawatirkan tertimbun longsor dahsyat dan longsor salju yang dipicu oleh gempa bumi ini masih ditunda karena cuaca buruk.
Pemerintah Australia memberikan tambahan dana bantuan senilai $10 juta kepada penduduk Nepal untuk mendukung upaya pemulihan setelah negara itu diguncang
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia