Australia Tambah Kuota 500 WNI Per Tahun Untuk Berkerja Sambil Liburan

"Cari banyak teman dan kenalan untuk informasi, ini yang paling utama: networking," ujarnya kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia.

Tapi tidak semua pemuda Indonesia bekerja di sektor yang populer seperti di sektor pelayanan atau perkebunan, yang disebut para peserta WHV sebagai "sektor paling kompetitif".
Ada pula yang bekerja di pabrik pengolahan daging, dengan pekerjaan memisahkan potongan daging, membersihkan lemak atau pengemasan.
Upah mereka pun tergolong tinggi bisa mencapai lebih dari AU$ 25, atau lebih dari Rp 250 ribu per jam dan bahkan pernah ada yang menabung lebih dari AU$ 3.000, atau lebih dari Rp 30 juta sebulan.
Tapi tentu saja pekerjaan di pabrik pengolahan daging sangat melelahkan karena banyak menggunakan tenaga fisik.
"Karena pakai pisau, sebulan pertama jari-jari saya sakit sekali karena belum terbiasa dan masih salah posisi dalam menggunakan pisau," ujar Vita Nur Khasanah, asal Rembang, Jawa Tengah, yang kini bekerja di sebiah pabrik daging di Queensland.
Program Working Holiday Visa (WHV) di Australia memberikan kesempatan bagi mereka yang berusia di bawah 30 tahun untuk bekerja sambil berlibur di Australia dan syarat selengkapnya bisa dibaca disini.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya