Australia Tampung Pencari Suaka di Timor Leste
PM Gillard Klaim Ramos Horta Setuju
Rabu, 07 Juli 2010 – 12:51 WIB
Sebenarnya, Australia bukanlah negara favorit para pencari suaka. Selama ini, Prancis, Amerika Serikat (AS), Jerman dan Inggris, masih menjadi negara tujuan utama pencari suaka. Namun, selama tiga tahun terakhir, Australia kebanjiran imigran gelap Asia yang datang lewat Indonesia. Diperkirakan, jumlah pencari suaka yang tiba di Australia dengan menumpang 150 perahu itu 4.000 orang.
Baca Juga:
Sebagian besar pencari suaka tersebut berasal dari Afghanistan dan Sri Lanka. Mereka rela berdesak-desakan dalam perahu dan terombang-ambing berhari-hari, hanya demi mengadu nasib di Australia. Padahal, untuk mendapatkan sedikit tempat di perahu-perahu sederhana itu, mereka harus membayar mahal kepada anggota sindikat penyelundup manusia.
Tapi, begitu menginjakkan kaki di Australia, para pencari suaka itu harus berurusan dengan hukum. Mereka yang tidak berbekal dokumen lengkap terpaksa diamankan di rumah-rumah tahanan Australia. Menjelang lengser beberapa waktu lalu, Rudd sempat membekukan seluruh permohonan suaka imigran Afghanistan dan Sri Lanka. Masing-masing selama enam dan tiga bulan.
Sementara, terobosan Gillard itu disambut positif para penasihat pengungsi. Dengan didirikannya Pusat Suaka Regional, mereka yakin para pencari suaka akan mendapatkan perlakuan yang lebih layak selama permohonan mereka diproses. "Dari sudut pandang kami, proposal tersebut sangat positif," ujar John Gibson, pimpinan Dewan Pengungsi Australia.
SYDNEY - Perdana Menteri (PM) Julia Gillard memperketat aturan keimigrasian Australia. Tidak mau terjebak dalam masalah sosial dan ekonomi yang ditimbulkan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer