Australia Tarik Jutaan Mobil Terkait Airbag
Dia mengatakan tidak jelas berapa banyak mobil seperti ini yang masih dikendarai. Dia meminta konsumen memeriksa daftarnya dan segera berhenti mengemudikan mobil mereka jika ada dalam daftar "kritis".
"Saya kira sekitar 27.000 kendaraan. Namun dugaan kami kebanyakan di antaranya sudah tidak dipakai," katanya.
"Tapi jumlahnya tidak jelas, pernah lebih dari 90.000 jadi sangat banyak," tambahnya.
"Untuk airbag ini kami sampaikan agar jangan kendarai mobil ini lagi. Hubungi pabrikannya, mereka wajib memperbaikinya," kata Sims.
Penggantian kantung udara kategori non-kritis akan diprioritaskan sesuai dengan tingkat risiko, bergantung pada sejumlah faktor termasuk usia dan iklim dimana mobil dipergunakan.
"Masalah dengan airbag ini ada pada pengeringannya. Ada masalah dalam disainnya," jelas Sims.
"Ketika kelembaban masuk, mekanisme penggerak bisa menyala terlalu cepat dan menyebabkan pecahan logam keluar dari kantung udara. Ini secara tragis telah membunuh satu orang di Australia," tambahnya.
Michael Sukkar menyebut Northern Territory dan Queensland utara sebagai wilayah dengan iklim yang berisiko lebih tinggi.
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia