Australia Terancam Gesekan Rasial Terbesar dalam 30 Tahun
Di Sydney, aksi demo berlangsung di sekitar Martin Place dihadiri 150 pendukung Reclaim Australia, di antaranya dengan mengenakan pakaian ala prajurit Yunani kuno.
Dalam aksi demo terpisah di Rockhampton, bekas pemimpin Partai One Nation Pauline Hanson turut menjadi pembicara mendukung kelompok anti Islam.
Menurut Kerkyasharian, kemungkinan kejadian kerusuhan rasial seperti peristiwa Kronula beberapa tahun silam bisa saja terjadi kembali, mengingat semakin meluasnya aksi-aksi kelompok Reclaim Australia.
"Warga masyarakat yang ketakutan karena menjadi target dan sasaran akibat agama yang mereka anut, sementara di sisi lain ada warga yang merasa di antara mereka ada yang setiap saat siap meledakkan bom. Maka, itulah formula bencana," jelasnya.
Seorang aktivis anti rasis dengan berani menentang kerumunan kelompok Reclaim Australia.
Di mata Badan Anti Diskriminasi harmoni sosial di Australia saat ini berada dalam level terendah, dan akibatnya kelompok yang mendukung perpecahan rasial akan semakin berkembang.
"Saya sendiri belum pernah melihat kohensi sosial terancam seperti sekarang ini selama 30 tahun terakhir," kata Kerkyasharian.
KETUA Badan Anti Diskriminasi negara bagian New South Wales Stepan Kerkyasharian menegaskan Australia sedang menghadapi ancaman gesekan
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air