Australia Termasuk Penyebab Hilangnya Keanekaragaman Hayati
Dibandingkan dengan Australia, yang mengalami hilangnya keragaman hayati antara 5 dan 10 persen dari total dunia, studi ini menemukan bahwa Indonesia memiliki "jumlah tertinggi spesies yang menurun", mewakili sekitar 21 persen dari total penurunan selama periode tersebut.
Penurunan keanekaragaman hayati dihitung dengan melihat peningkatan status spesies dalam daftar merah IUCN, seperti dari "kurang mengkhawatirkan" menjadi "terancam", atau "rentan" menjadi "terancam punah".
Investasi untuk konservasi
Mereka mengidentifikasi tekanan utama pada hilangnya keanekaragaman hayati adalah pengembangan pertanian dan peningkatan populasi.
Namun, mereka menemukan bahwa dampak tekanan ini dapat dikurangi dengan melakukan investasi dalam perlindungan lingkungan.
"Kami menemukan bahwa pengeluaran untuk konservasi sangat mengurangi (penurunan keanekaragaman hayati)," demikian dikatakan.
Para peneliti percaya bahwa data mereka dapat digunakan untuk menargetkan upaya konservasi secara lebih baik.
"Apa yang kami temukan adalah bukti empiris bahwa sangat mudah memprediksi apa yang akan terjadi pada keanekaragaman hayati kita berdasarkan keseimbangan antara tekanan dan dana yang kita tanamkan (untuk membatasi dampaknya)," katanya.
- Ada Sejumlah Alasan Indonesia Menaikkan PPN, tetapi Apakah Sudah Tepat?
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata