Australia Tetap Keras pada Fiji
Kamis, 05 November 2009 – 05:10 WIB
CANBERRA - Perdana Menteri Australia Kevin Rudd menyatakan akan mempertahankan pendekatan keras tanpa kompromi kepada Fiji. Hal itu dikatakan bertujuan untuk mencegah budaya kudeta yang ada di negara tersebut menular ke negara-negara Pasifik lainnya. Pengusiran yang terjadi Selasa (3/11) lalu, sebenarnya sudah merupakan kali ketiga yang menimpa diplomat Selandia Baru sejak kudeta militer di Fiji pada 2006. Kedua negara itu pun sudah saling mengusir duta besar pada Desember tahun lalu.
"Rezim Fiji pimpinan Laksamana Bainimarama telah melakukan kudeta militer yang melanggar konstitusi negara. Dia telah menolak menggelar pemilu dan dia mempermainkan pengadilan," seru Rudd, Rabu (4/11) kemarin, seperti dikutip ABC.
Baca Juga:
Bersama Selandia Baru, Australia sepakat untuk terus mengucilkan Fiji, sebagai respon terhadap pengusiran diplomat kedua negara dari Fiji. "(Pengusiran) Itu tidak bisa dibenarkan, tidak perlu, dan tidak beralasan. Kami khawatir Fiji akan terus dikucilkan oleh komunitas diplomatik," tandas Menlu Australia Stephen Smith, secara terpisah di Perth kemarin, seperti dikutip AFP.
Baca Juga:
CANBERRA - Perdana Menteri Australia Kevin Rudd menyatakan akan mempertahankan pendekatan keras tanpa kompromi kepada Fiji. Hal itu dikatakan bertujuan
BERITA TERKAIT
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon