Australia Tetap Terbuka Bagi Petani Kulit Putih Afsel
"Surat itu mengatakan hubungan kami sangat kuat, dan Afsel tahu kebijakan imigrasi kami, dan bahwa hal lain yang bukan kebijakan imigrasi kami tidak harus dipertimbangkan," jelasnya.
"Kami sangat senang dengan hal itu," ujarnya.
Mabaya mengatakan Dubes Australia untuk Afsel Adam McCarthy, juga menunjukkan komentar Dutton tidak mewakili posisi Australia soal imigrasi, dan "oleh karena itu kita tidak harus menganggapnya (serius)".
Isu tentang kekerasan terhadap petani di Afsel sangat peka secara rasial dan sensitif. Para petani kulit putih memiliki banyak lahan pertanian dan Pemerintah Afsel telah menyatakan rencananya mengambil tanah pertanian dan mendistribusikannya kembali.
Membantu mereka yang membutuhkan
Dutton mengatakan pihaknya sekarang mempelajari kasus yang "cukup eksplisit" dari petani Afsel yang menjadi korban kekerasan.
"Lihatlah detail dari beberapa kasus yang masuk, tidak diragukan lagi adanya keadaan yang sangat sulit," katanya.
"Orang-orang dibunuh, diserang di properti mereka sendiri. Semua itu didokumentasikan dengan baik," katanya.
"Saya ingin memastikan kami bisa membantu mereka yang membutuhkan," tambah Dutton.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata