Australia Tetap Terbuka Bagi Petani Kulit Putih Afsel
"Saya yakin kita bisa melihat sejumlah kasus itu, dan menentukan apakah atau tidak yang memenuhi kriteria kami. Jika demikian, kami akan menawarkan tempat kepada mereka yang dalam keadaan seperti itu," paparnya.
Mabaya mengakui sejumlah petani kulit putih menghadapi kekerasan. Namun dia membantah para petani tersebut menjadi sasaran karena ras mereka, atau bahwa mereka menghadapi penganiayaan politik.
Salah satu petani Afsel Nicci Simpson kepada Radio National ABC mengatakan akan mendorong generasi muda kulit putih Afsel untuk mempertimbangkan tawaran Australia.
"Untuk keselamatan mereka sendiri serta keselamatan dan masa depan anak-anak mereka," katanya.
"Jika kesempatan itu ada bagi anak-anak muda untuk menerima tawaran ini. Kerugian kami tetapi tentu saja keuntungan bagi Anda," ujarnya.
Simpson mengatakan dia sendiri telah diserang tahun lalu di pertaniannya. Dia juga menyebut bahwa peternak sapi di dekat pertaniannya telah dibunuh.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata