Australia Tidak Konsisten Mengumpulkan Data Warga Penerima Vaksin Berlatar Belakang Etnis
Selama pandemi, data dari negara dengan banyak warga etnis seperti Inggris, Amerika Serikat dan Kanada menunjukkan adanya pola dimana komunitas etnis lebih banyak terkena COVID-19. Tingkat kematian mereka juga lebih tinggi dibandingkan rata-rata penduduk.
Data dari Inggris dan Amerika Serikat juga menunjukkan tingkat vaksinasi yang berbeda di kalangan kelompok etnis.
"Di Australia belum ada penyebaran kasus yang luas di kalangan komunitas, seperti yang terjadi di Inggris dan Amerika Serikat," kata juru bicara Departemen Kesehatan dalam pernyataannya pada ABC.
"Kasus dan kematian terlalu besar dalam komunitas etnis di Australia belum ada."
Namun, penularan komunitas yang beberapa kali terjadi di Australia, sehingga 'lockdown' ketat harus diberlakukan di rumah susun milik pemerintah di Melbourne tahun lalu, telah berdampak bagi komunitas etnis.
"Kita sama sekali tidak memiliki data terpusat yang bisa dipercaya," kata Fethi Mansouri, Direktur Institut Kewarganegaraan dan Globalisasi di Alfred Deakin.
Para pakar dan pegiat etnis mengatakan pengumpulan data mengenai kelompok masyarakat multietnis sangat penting dalam mewujudkan keberhasilan program vaksinasi di Australia.
"Penting untuk menemukan di mana ada keraguan untuk menjalani vaksinasi," kata Profesor Dantas kepada ABC.
Mengumpulkan data etnis di Australia adalah faktor kunci dalam memerangi COVID-19 dan keberhasilan program vaksinasi
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis