Australia Tolak Desakan Amerika Serikat untuk Lebih Tegas Menentang Tiongkok

Australia Tolak Desakan Amerika Serikat untuk Lebih Tegas Menentang Tiongkok
Kapal perang Australia HMAS Canberra dan kapal perang AS USS Antietam saat melintasi Laut Filipina dalam kegiatan Regional Presence Deployment 2020. (Supplied: Department of Defence)

Kedua menteri ini akan menjalani karantina selama 14 hari setelah mereka kembali ke Australia.

Tanggapan dari China

Sementara itu, juru bicara Kemenlu China, Wang Wenbin dalam keterangan pers di Beijing pada hari Selasa (28/07) menyatakan, belum lama ini Amerika Serikat mengirim dua kapal induk ke kawasan ini sembari meminta sekutunya untuk bergabung dan mengirimkan kapal-kapal perang demi "membuat kegaduhan di Laut China Selatan.

"Tindakan ini merupakan berita buruk bagi perdamaian dan stabilitas regional dan tidak sejalan dengan kepentingan negara-negara di kawasan ini," katanya.

"AS tidak menjadi salah satu pihak dalam permasalahan Laut China Selatan dan juga bukan penandatangan UNCLOS. Namun, mereka bersikeras mengangkat isu ini dengan cara melanggar komitmennya sendiri untuk tidak mengambil posisi terkait Laut China Selatan," kata Wang.

Menurutnya, tindakan Amerika Serikat bertujuan untuk memicu pertikaian antara China dan negara-negara ASEAN, sehingga Amerika Serikat akan memiliki kartu untuk dimainkan dalam mengendalikan China.

"Kami harus menyampaikan ke Pompeo (Menlu AS) bahwa Laut China Selatan itu bukanlah Hawaii," katanya.

"Negara-negara di kawasan ini dan semua orang yang cinta damai tidak akan diam bila sejumlah politisi Amerika Serikat berusaha mengeruhkan situasi," tambah jubir Kemenlu China.

Ikuti informasi terkini mengenai sikap Australia terhadap isu-isu di kawasan Asia Pasifik hanya di ABC Indonesia


Australia menolak desakan Amerika Serikat untuk lebih tegas menentang Tiongkok dengan memperbanyak operasi di Laut China Selatan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News