Australia Tolak Permohonan Kewarganegaraan Miliarder China

Agen intelijen Australia (ASIO), yang meneliti permohonan kewarganegaraan itu, sebelumnya memeringatkan Partai Liberal, Partai Buruh, dan Partai Nasional karena menerima donasi dari Huang, khawatir ia bisa mencoba mengutamakan kepentingan Beijing.
Beberapa analis meramalkan bahwa Beijing akan bereaksi dengan marah jika ada warganya dijerat undang-undang, yang dirancang untuk menindak campur tangan asing.
Tetapi Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, mengecilkan kemungkinan itu.
"[China] tak membahas masalah itu dengan saya dan saya tak mengira hal itu menjadi subyek diskusi bilateral. Ini adalah masalah yang terjadi dari waktu ke waktu," katanya.
"Kami memiliki hubungan yang baik dan konstruktif berdasarkan rasa saling menghormati dan melibatkan. Jika ada isu yang dikhawatirkan, saya yakin kami bisa mengatasinya."
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, tetap bungkam tentang laporan itu.
"Pemerintah selalu bertindak konsisten terhadap saran yang kami terima dan itulah apa yang terjadi pada kesempatan ini," katanya.
Morrison menyoroti undang-undang yang melarang sumbangan asing yang mulai berlaku pada 1 Januari.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya