Australia Tolak Permohonan Kewarganegaraan Miliarder China

Ia mengatakan, sumbangan politik sebelumnya telah diterima "dengan itikad baik", berdasarkan informasi yang diketahui pada saat itu, yang menunjukkan bahwa Partai Liberal tidak akan mengembalikan apapun kontribusi Huang.
"Kami memiliki undang-undang prospektif yang mengatasi hal itu di masa depan."

Pengembang properti itu pindah ke Australia pada tahun 2011 sebelum memberikan sumbangan politik pertamanya pada tahun berikutnya -yakni $ 150.000 (atau setara Rp 1,5 miliar) ke Partai Liberal cabang New South Wales (NSW) selama masa Sam Dastyari sebagai sekretaris partai itu.
Huang juga sempat menjadi presiden dari badan yang berafiliasi dengan Partai Komunis China, yang ditugasi mempromosikan kepentingan partai itu -yakni Dewan Australia untuk Promosi Reunifikasi Damai China.
Salah satu perusahaannya menggelontorkan $ 50.000 (atau setara Rp 500 juta) untuk organisasi penggalangan dana yang dikaitkan dengan mantan Menteri Perdagangan Australia -Andrew Robb, ia membayar $ 55.000 (atau setara Rp 550 juta) untuk makan bersama Pemimpin Oposisi Australia -Bill Shorten, sementara membantu membentuk badan penelitian Australia-China yang dipimpin oleh mantan Menteri Utama NSW, Bob Carr.
Karier Dastyari sebagai senator Partai Buruh berakhir tahun lalu karena keterkaitannya dengan Huang Xiangmo dan China berikut ini:
- Dastyari mengizinkan Grup Yuhu milik Huang untuk membayar tagihan hukum atas namanya
- Politisi ini berulang kali mendekati departemen imigrasi saat itu terkait aplikasi kewarganegaraan Huang
- Membela sang miliarder, Dyastari berbicara menentang kebijakan Partai Buruh tentang sengketa Laut China Selatan menjelang pemilihan umum 2016
- Politisi ini dilaporkan sempat memeringatkan Huang bahwa teleponnya mungkin disadap oleh agen keamanan
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya