Australia-Turki Sepakat Cegah Mereka Yang Mau Bergabung dengan ISIS
Perdana Menteri Australia Tony Abbott dan sejawatnya dari Turki, Ahmet Davatoglu sepakat bekerjasama guna mencegah warga Australia menggunakan Turki sebagai pintu masuk guna mengunjungi Suriah dan bergabung dengan kelompok ISIS.
PM Abbott sedang berada di Turki menjelang peringatan 100 tahun pendaratan Anzac di Gallipoli hari Sabtu (26/4/2015).
Turki sering digunakan sebagai pintu masuk bagi warga Australia dan warga asing lainnya untuk bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak.
Dalam pertemuan di Ankara, kedua pemimpin setuju untuk berbagi informasi dan data intelejen lainnya sehingga memungkinkan kedua pihak menyeret pelaku ke pengadilan, namun tidak banyak rincian yang dikeluarkan bagaimana hal itu secara praktis bisa dilakukan di lapangan.
Namun seorang pejabat senior mengatakan akan ada lebih banyak kerjasama dalam mengecek warga Australia yang sudah dicurigai oleh dinas intejelen Australia, guna mencegah mereka masuk melewati Turki.
Pembicaraan antara badan kontra terorisme Australia dan Turki yang diadakan pertama kalinya bulan November tahun lalu, sekarang akan dilakukan setiap tahun.
PM Turki Ahmet Davatoglu mengatakan negerinya siap untuk menahan dan mendeportasi warga Australia yang mencoba masuk ke Suriah
Davatoglu dan PM Abbott juga setuju bagi adanya nota kesepahaman dan perjanjian bantuan hukum bersama mengenai bagaimana menangani kembalinya para pejuang asing ke negara masing-masing.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott dan sejawatnya dari Turki, Ahmet Davatoglu sepakat bekerjasama guna mencegah warga Australia menggunakan Turki
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat