Australia Umumkan Buku Putih Kebijakan Luar Negerinya

"Dorongan kuat saling menyatu dengan membentuk kembali tatanan internasional dan membawa tantangan bagi kepentingan Australia," katanya.
"Amerika Serikat telah menjadi kekuatan dominan di wilayah kita sepanjang sejarah Australia pasca-Perang Dunia II. Saat ini, China menantang posisi Amerika," tambahnya.
Hal ini mungkin pernyataan yang sudah jelas, namun bahasa ini sangat mencolok bagi Departemen Luar Negeri yang dikenal sangat berhati-hati.
White Paper menunjukkan bahwa ekonomi China telah, dengan beberapa tindakan, telah melampaui Amerika.
Australia tidak melihat penurunan AS sebagai hal yang tak terelakkan. Bahkan, kita bertaruh melawan hal itu. Namun setidaknya ada satu permasalahan besar.
Momok Trump membayangi
Nama Presiden AS Donald Trump tidak muncul satu kali pun dalam White Paper - tapi momoknya membayang-bayangi keseluruhan dokumen.
Kekuasaan mungkin perlahan surut dari AS tapi pilihan Trump pada isolasianisme dan proteksionisme telah memicu kekhawatiran bahwa kemunduran ini bisa menjadi lebih cepat.
White Paper memiliki pesan jelas bagi Trump dan untuk semua pembuat kebijakan AS: jangan menjauhkan diri dari kepemimpinan global. Hal itu akan menjadi sebuah kekeliruan.
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun