Australia Umumkan Buku Putih Kebijakan Luar Negerinya

Buku putih bersikeras kelompok ini bukan untuk mengatasi China - tapi tidak diragukan bahwa "visi bersama" masa depan itu bukanlah seperti yang dimiliki Beijing.
White Paper mengakui jika Australia ingin mengamankan pasar terbuka, kebebasan navigasi dan hukum internasional di kawasan ini, maka dibutuhkan mitra negara-negara demokrasi Asia yang menginginkan hal yang sama.
Keterbukaan
Akhirnya, White Paper memasang pertahanan penuh terhadap gagasan yang terjadi di Barat beberapa tahun terakhir - yaitu perdagangan bebas.
"Keterbukaan itu masuk akal bagi Australia dan juga bagi pertumbuhan global dan kemakmuran," katanya.
Buku putih ini mencantumkan semua transaksi perdagangan bebas yang telah disepakati Australia beberapa tahun terakhir. Pemerintah akan terus mendorong kesepakatan baru. Kesepakatan baru dengan Indonesia kini menjadi prioritas utama.
Namun proteksionisme ekonomi telah bangkit kembali di AS dan Eropa. Di Australia, konsensus bipartisan bahwa perdagangan bebas merupakan ide bagus berada di pinggiran.
Namun White Paper bersikeras bahwa Australia harus terus melakukan perdagangan. Dikatakan bahwa Australia adalah negara ekspor dan di situlah kunci kesuksesannya.
Dengan kata lain - tidak ada lagi jalan untuk mundur.
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen