Australia Utara Bergantung Pada Migran Asing Untuk Menambah Penduduknya

Australia Utara Bergantung Pada Migran Asing Untuk Menambah Penduduknya
Muy Keav Ma dan orang tuanya mengatakan suhu di Darwin mirip dengan Kamboja ketika mereka tiba 30 tahunan lalu. (ABC News: Felicity James)
Australia Utara Bergantung Pada Migran Asing Untuk Menambah Penduduknya Photo: Tempat ibadah dan pusat komunitas bisa membantu para migran dari negara asing merasa seperti di tanah air sendiri. (ABC: Felicity James)

 

Komunitas India, Nepal dan Filipina adalah beberapa komunitas yang semakin banyak di sini dan Dr Taylor mengatakan mereka bisa mencegah semakin berkurangnya penduduk.

Dr Taylor melihat komunitas tersebut yang paling mungkin bertahan lama.

"Kami menyarankan agar mereka jadi fokus perhatian pemerintah dalam masalah kependudukan," katanya.

"Ada banyak kesamaan di antara warga dari negara-negara tersebut."

"Faktor cuaca yang hampir sama dengan negara asal membuat mereka merasa seperti di tanah kelahiran sendiri."

Itulah yang dirasakan oleh Divya Dobariya yang lahir di India, dan mengatakan sekarang senang bisa tinggal di NT.

Australia Utara Bergantung Pada Migran Asing Untuk Menambah Penduduknya Photo: Divya Dobariya pindah dari Sydney ke Darwin dua tahun lalu untuk tinggal bersama mertuanya Mukta Patel. (ABC: Felicity James)

 

Karena iklim Darwin yang hangat, keramahan warganya, serta tanahnya yang subur untuk menanam buah dan sayuran, Myu Keav Ma berasa di tanah kelahirannya sendiri, yakni Kamboja

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News